IAT IDAQU Gelar Webinar Nasional “Tafsir Sains: Epistemologi dan Metodologi”
Dalam rangka meningkatkan kualitas intelektual akademisi Tafsir, Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) Institut Daarul Qur’an Jakarta (Idaqu) dan UIN Raden Intan Bandar Lampung (UINRIL) mengadakan Webinar Nasional denga tema “Tafsir Sains: Epistemologi dan Metodologi”.
Acara Webinar Nasional ini digelar secara daring (online) via Zoom pada Selasa (26/7). Dalam sambutannya Dekan Fakultas Ushuluddin Idaqu, Mohamad Mualim, Lc., M.A memberikan apresiasi yang luar biasa atas terlaksananya webinar nasional ini. Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi wasilah dan sarana untuk saling bertaaruf antar dosen maupun sesama mahasiswa.
Sementara itu Dekan Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UINRIL, Dr. H. Ahmad Isnaeni, M.A. mengaku mendukung acara seperti ini. “Kami atas nama civitas akademika Fakultas Ushuluddin UIN Raden Intan Lampung menyambut baik serta mensupport kegiatan semacam ini sebagai bukti tindak lanjut kerjasama antara UINRIL dan Idaqu,” terangnya. “Mudah-mudahan forum diskusi seperi webinar ini bisa menambah wawasan, inspirasi juga motivasi khususnya bagi mahasiswa baik dari Fakultas Ushuluddin Idaqu maupun Fakultas Ushuluddin UINRIL,” tutupnya.
Webinar yang diikuti oleh ratusan peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa kedua lembaga ini dibuka oleh Dekan FUSA, Dr H Ahmad Isnaini MA. Acara dilanjutkan dengan pemaparan dari kedua pemateri Webinar yaitu Dr H Abdul Malik Ghazali Lc MA akademisi UIN Raden Intan yang meyampaikan tema: ‘Kajian Tafsir-Hadis Ilmi; Epistemologi dan Metodologi’ serta Muhammad Fadhilah Azka SThI MAg, Dosen Prodi IAT Idaqu.
Acara berlangsung dengan meriah dan penuh rasa kekeluargaan. Para dosen dan Mahasiswa juga melakukan diskusi mengenai materi. Adanya acara seperti ini bisa menjadi silaturahmi antara dua perguruan tinggi juga dapat memacu semangat mahasiswa untuk belajar.
“Adanya kegiatan Webinar tentang tafsir sains ini dapat membuka cakrawala baru khususnya bagi akademisi tentang penafsiran ayat-ayat kauniyah di dalam Al-Quran dan memadukannya dengan teori-teori penemuan sains antara pemikiran barat dengan pemikiran timur, serta mampu mengikuti perkembangan dan pertumbuhan arus dunia sains dan bukti kebenarannya dalam perspektif Al-Qur’an”, ujar Nidhom selaku Kaprodi IAT Idaqu.
